Minggu, 21 Juni 2015

MOVIE

Guys... aqu punyak film motivasi bagus.. film ini sebagai motivasi buwat kita semua.. jangan lupa nonton yaa...!!!!

FORREST GUMP

Sinopsis:

Forrest adalah seorang anak yang tidak terlalu pintar dan agak idiot. Walaupun keadaannya demikian, Forrest memiliki ibu yang sangat menyayangi dan memperhatikannya. Dari kehadiran ibunya inilah Forrest bisa menjalani kehidupannya dengan cukup mengesankan.
Pada waktu kecil, selain idiot Forrest juga mengalami kesulitan berjalan. Forrest kemudian terpaksa menggunakan penyangga kaki untuk bisa berjalan. Atas kekurangan-kekurangannya inilah Forrest menjadi bahan permainan dan dikucilkan teman-temannya. Namun, ada satu teman kecilnya yang mau berteman dan akhirnya menjadi kawan dekat serta cinta Forrest. Ia adalah Jenny…..Hal yang mengesankannya difilm ini adalah, selama dan setelah menonton, memaksa diri kita untuk kembali memikirkan arti hidup. Dari mana, mau kemana, di mana mulainya, ke mana ujungnya dan yang terpenting seperti apa proses serta perjalanannya. 

LASKAR PELANGI




Sinopsis
Film diawali dengan kepulangan Ikal dewasa (Lukman Sardi) ke kampung halamannya. Ia kemudian mengenang kembali masa kecilnya: hari pertama pembukaan kelas baru di sekolah SD Muhammadyah menjadi sangat menegangkan bagi dua guru, Muslimah (Cut Mini) dan Pak Harfan (Ikranagara), serta 9 orang murid yang menunggu di sekolah yang terletak di desa Gantong, Belitong. Sebab, kalau tidak mencapai 10 murid yang mendaftar, sekolah akan ditutup. Harun (Jeffry Yanuar) menyelamatkan mereka.
Ke 10 murid ini yang kemudian diberi nama Laskar Pelangi oleh Bu Muslimah. Lima tahun bersama, Bu Mus, Pak Harfan dan ke 10 murid dengan keunikan dan keistimewaannya masing-masing, berjuang untuk terus bisa sekolah.
Di antara berbagai tantangan berat dan tekanan untuk menyerah, Ikal (Zulfanny), Lintang (Ferdian) dan Mahar (Verrys Yamarno) dengan bakat dan kecerdasannya muncul sebagai pendorong semangat sekolah mereka. Di tengah upaya untuk mempertahankan sekolah, mereka ditinggalkan salah seorang guru karena mendapatkan tawaran yang lebih menarik. Yang paling mengenaskan adalah saat Pak Harfan, yang menjadi "roh" sekolah itu, meninggal.
Film juga berusaha memperlihatkan kondisi sosial daerah Belitong pada tahun 70an dengan antara lain mengontraskan "nasib" sekolah miskin dan sekolah "mewah" milik perusahaan pertambangan, bahkan secara tersurat mempermasalahkan hak pendidikan untuk orang miskin. Film diakhiri dengan Ikal dewasa bertemu dengan Lintang dewasa (Ario Bayu), yang putus sekolah karena ayahnya meninggal. Ikal perlu menjelaskan keberhasilan impiannya, mendapat beasiswa sekolah ke Paris.

UNTUK RENA





Sinopsis
Rena (Maudy Ayunda), 11 th, sejak kecil tinggal di Rumah Matahari, sebuah panti asuhan yang damai dan penuh tawa. Di panti itu Rena memiliki `adik-adik’ yang sangat ia lindungi, dan ia sering membuat ulah setiap datang kunjungan calon orang tua yang ingin mengadopsi mereka. Menjelang bulan suci Ramadhan, datang seorang tamu misterius bernama Yudha (Surya Saputra) ke Rumah Matahari. Hal ini membuat Rena sangat khawatir karena ia menduga Oom Yudha datang untuk mengambil salah satu adik-adiknya. Rena pun mengajak adik-adiknya untuk bersikap hati-hati terhadap Oom Yudha. Yudha tetap datang di setiap akhir minggu dan pelan-pelan terjalin keakraban diantara mereka. Suasana di Rumah Matahari mulai berubah. Rena tiba-tiba merasa sangat dekat dengan Oom Yudha, tanpa menyadari apa sebabnya.

 5 ELANG

.
.
Sinopsis
Baron sangat kesal ketika harus mengikuti orang tuanya pindah dari Jakarta ke Balikpapan. Ia pun memilih untuk menutup diri dari lingkungan barunya dan sibuk sendiri bermain mobil RC. Namun, karena satu dan lain hal, Baron harus mewakili sekolahnya ikut perkemahan Pramuka dan satu regu dengan Rusdi, pramuka supel yang kelewat optimistis dan kerap kali membuat Baron jengkel.   Bersama dengan anggota lain, Anton si ahli api, dan Aldi, si kerdil yang tempramental, mereka memulai petualangan barunya di Perkemahan.Mereka juga bertemu dengan Sindai, gadis perkasa, yang banyak membantu Baron dkk ketika harus menjelajahi hutan lebat dalam salah satu games perkemahan. Situasi semakin menegangkan ketika Rusdi dan Anton diculik oleh komplotan penebang hutan liar pimpinan Arip Jagau di tengah hutan. Baron, Aldi, dan Sindai, yang tadinya mau kabur dari perkemahan, harus kembali untuk menolong kedua sahabatnya.
Denias (Senandung di Atas Awan)



Sinopsis
Film ini menceritakan tentang perjuangan seorang anak suku pedalaman Papua yang bernama Denias untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Seluruh setting lokasi dilakukan di pulau Cendrawasih ini. Cerita dalam film ini merupakan adaptasi dari kisah nyata seorang anak Papua yang bernama Janias.
Sebuah film yang harus ditonton oleh mereka yang mengaku peduli dengan dunia pendidikan di Indonesia.Sebuah film yang dapat membuka pandangan kita tentang betapa pendidikan yang layak di negeri ini masih sangat mahal, masih sangat rumit dan masih banyak terjadi diskriminasi-diskriminasi yang tidak masuk akal.
Dalam film ini juga dapat kita lihat keindahan provinsi Papua yang berhasil direkam dengan begitu indahnya.


PETUALANGAN SHERINA


Sinopsis
Ayah Sherina (Sherina Munaf), yaitu Darmawan (Mathias Muchus), insinyur pertanian, mendapatkan kerja pertanian sesuai dengan impiannya, Sherina ikut pindah ke Bandung Utara. Di sekolahnya yang baru, ia mendapat musuh, Sadam (Derby Romero), yang ternyata anak dari majikan Darmawan, Ardiwilaga (Didi Petet).
Hal ini diketahui Sherina saat berliburan ke rumah Ardiwilaga. Dalam kesempatan ini permusuhan kedua anak tadi berubah menjadi persahabatan, karena keduanya diculik oleh Pak Raden (Butet Kertaradjasa), suruhan Kertarejasa (Djaduk Ferianto), yang menguasai tanah pertanian Ardiwilaga, untuk proyek propertinya.

Hafalan Shalat Delisa

Sinopsis
Delisa (Chantiq Schagerl) gadis kecil kebanyakan yang periang, tinggal di Lhok Nga desa kecil di pantai Aceh, mempunyai hidup yang indah. Sebagai anak bungsu dari keluarga Abi Usman (Reza Rahadian), Ayahnya bertugas di sebuah kapal tanker perusahaan minyak Internasional. Delisa sangat dekat dengan ibunya yang dia panggil Ummi (Nirina Zubir), serta ketiga kakaknya yaitu Fatimah (Ghina Salsabila), dan si kembar Aisyah (Reska Tania Apriadi) dan Zahra (Riska Tania Apriadi).
26 Desember 2004, Delisa bersama Ummi sedang bersiap menuju ujian praktek shalat ketika tiba-tiba terjadi gempa. Gempa yang cukup membuat ibu dan kakak-kakak Delisa ketakutan. Tiba-tiba tsunami menghantam, menggulung desa kecil mereka, menggulung sekolah mereka, dan menggulung tubuh kecil Delisa serta ratusan ribu lainnya di Aceh serta berbagai pelosok pantai di Asia Tenggara.
Delisa berhasil diselamatkan Prajurit Smith, setelah berhari-hari pingsan di cadas bukit. Sayangnya luka parah membuat kaki kanan Delisa harus diamputasi. Penderitaan Delisa menarik iba banyak orang. Prajurit Smith sempat ingin mengadopsi Delisa bila dia sebatang kara, tapi Abi Usman berhasil menemukan Delisa. Delisa bahagia berkumpul lagi dengan ayahnya, walaupun sedih mendengar kabar ketiga kakaknya telah pergi ke surga, dan Ummi belum ketahuan ada di mana.
Delisa bangkit, di tengah rasa sedih akibat kehilangan, di tengah rasa putus asa yang mendera Abi Usman dan juga orang-orang Aceh lainnya, Delisa telah menjadi malaikat kecil yang membagikan tawa di setiap kehadirannya. Walaupun terasa berat, Delisa telah mengajarkan bagaimana kesedihan bisa menjadi kekuatan untuk tetap bertahan. Walau air mata rasanya tak ingin berhenti mengalir, tapi Delisa mencoba memahami apa itu ikhlas, mengerjakan sesuatu tanpa mengharap balasan.





Artikel Pendidikan

Disini aku akan berbagi artikel  seputar dunia pendidikan tingkat dasar...
semoga bermanfaat yaa..!!! JJJ

Model Pembelajaran Terbaru
Untuk Anak SD/MI

Bagus tidaknya murid dapat dikaitkan dengan metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Mulai dari system diskusi, system regu dan sebagainya. Siswa yang masuk tingkat sekolah dasar, rata-rata memiliki kesulitan dalam menerima pelajaran, bisa dikarenakan sifat yang masih ingin bermain dan rasa bosan dalam belajar. Tentunya guru harus mengetahui gejala ini untuk mengatisipasi siswa yang mengalami masalah ini. Rancangan system yang paling cocok untuk anak sd adalah dengan system bermain eksperimental. Metode pembelajaran ini tidak menekankan kepada murid untuk membaca dan menghafal teori yang mereka dari guru. Yang ditekankan dari metode ini adalah memberikan pengetahuan kepada murid lewat ekperimen yang tidak mereka duga.
Untuk lebih sederhananya seperti ini :
1.   Sebelum memberikan teori pada bab yang akan dibahas, ajak murid untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan teori yang akan diterangkan, kita usahakan tidak membuat siswa merasa curiga, selipkan beberapa macam permainan yang membuat mereka nyaman dan meningkatkan motorik siswa.
2.   Setelah melakukan kegiatan di luar ruangan, berikan beberapa pertanyaan kepada siswa. Seperti apa yang telah dirasakan pada saat melakukan kegiatan.
3.   Beri penjelasan kepada siswa melalui teori yang ada dan praktekan kembali bila siswa menginginkan contoh yang lain untuk lebih mengerti. 





Proses Pembelajaran Efektif
Pada Siswa SD/MI

Dalam dunia pendidikan,  memiliki siswa yang pintar  merupakan keinginan setiap guru. Keinginan tersebut selaras dengan keinginan menciptakan generasi yang lebih pintar. Bicara tentang hasil pasti diawali dengan proses, dimana ini merupakan salah satu langkah awal yang menentukan hasil di akhir target pencapaian nanti. Dari beberapa pakar proses pembelajaran sendiri merupakan  suatu interaksi antara pendidik dengan siswa didik pada suatu pembelajaran sumber belajar siswa.
   Secara garis besar proses belajar adalah suatu tindakan transformasi ilmu yang ditujukan kepada siswa didik yang belum mengetahui secara penuh suatu cabang ilmu. Dapat dipastikan peran guru sangat mempengaruhi proses pembelajaran yang dikaitkan dengan output siswa.
   Kendala untuk memenuhi target pencapaian bukannya tidak ada, justru tantangan yang paling besar adalah untuk menumbuh kemauan belajar pada siswa SD. Mengapa demikian ? pada tahap ini tingkat kemauan anak untuk bermain masih lebih dominan dari pada untuk belajar. Untuk menumbuhkan rasa ingin belajar, maka perlu dirubah proses pembelajarannya.  
   Anak SD lebih menyenangi dengan pembelajaran dengan nuansa bermain, jadi pada saat penyamapain suatu pelajaran jangan menggunakan metode yang lama. Kenapa ini dipilih dan menjadi rekomendasi bagi anda? Sebagian besar anak-anak SD bosan dengan proses pembelajaran dengan system mendengarkan dan memperhatikan.
 Dengan system bermain maka anak-anak merasa tidak terbebani dengan proses pembelajaran. Justru transformasi ilmu akan lebih berjalan dengan baik. Cara menggunakan proses pembelajaran dengan system bermain dapat anda ambil dari  beberapa permainan yang ada. Misal pada saat mata pelajaran sejarah anak-anak pasti akan malas untuk membaca buat seperti kuis dengan konsep yang bisa anda tiru pada acara hiburan di televise. Dan sediakan juga reward bagi anak-anak yang dapat memberikan jawaban yang benar. Setelah terjadi Tanya jawab kita bisa menjelaskan sebentar dari pertanyaan yang kita lontarkan.
 Proses belajar akan berjalan dengan baik tanpa mereka sadari, dan akan memberikan pengaruh yang baik, seperti anak belajar lebih mempersiapkan diri dengan belajar sebelum mendapatkan materi yang akan diberikan oleh guru.



Media Pembelajaran SD/MI yang Baik

 Pembelajaran di tingkat dasar merupakan salah satu kegiatan pembelajaran yang teramat penting dalam kehidupan kita. Karena berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli menyatakan bahwasanya pembelajaran di tingkat dasar tersebut memberikan pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan  individu selanjutnya. Nah jika kita memperhatikan dengan seksama tentang pembelajaran tingkat dasar ini mungkin yang terlintas dalam benak kita tentang pembelajaran yang terjadi di Indonesia adalah tentang sekolah dasar.
 Ya sekolah dasar saat ini memang menjadi salah satu program yang dicanangkan oleh pemerintah secara langsung melalui program wajib belajar 9 tahun. Tentunya dengan kenyataan tersebut maka harusnya pendidikan di sekolah dasar menjadi bahan perhatian yang lebih intensif karena menentukan keberhasilan peserta didik nantinya.
  Dalam mencapai sebuah pembelajaran SD yang berkualitas tentu bukan hanya mendasarkan pada teory dan kurikulum saja tetapi juga menyangkut elemen-elemen yang harus diperhatikan di dalamnya. Pertama yang harus kita perhatikan dalam pembelajaran tersebut adalah ketersediaan seorang tenaga pendidik yang mumpuni dan mampu mengondisikan pembelajaran yang berlangsung dengan baik. Yang kedua tentu saja kesiapan para peserta didik dalam menerima pembelajaran yang disampaikan oleh tenaga pendidik. Dan yang ketiga adalah ketersediaan sarana prasarana yang digunakan sebagai media pembelajaran. 
   Untuk permasalahan yang ketiga ini, yakni tentang media pembelajaran untuk sekolah dasar memang diperlukan campur tangan pemerintah untuk menyediakan fasilitas yang lebih memadai. Namun pada dasarnya selain mengandalkan sarana dan prasarana dari pemerintah akan sangat dituntut kepada seorang tenaga pendidik agar mampu melakukan inovasi dan menunjukkan kreativitasnya dalam mengolah apa yang ada menjadi media pembelajaran yang menarik untuk anak sekolah dasar.
  Seperti contohnya jika kita mengulik tentang model pembelajaran pakem maka kita akan mendapatkan pembelajaran tentang alam. Nah di sini jelas sekali bahwa Indonesia kaya akan kekayaan alam dan itu bisa dimanfaatkan oleh tenaga pendidik yang kreatif dalam memberikan media pembelajaran yang lebih menarik, inovatif dan menyenangkan bagi para peserta didiknya. Jadi dengan demikian tidak ada alasan bagi para tenaga pendidik terhalang kegiatan pembelajarannya hanya karena keterbatasan media.



Pentingnya Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar di Indonesia
Di era sekarang, karakter merupakan sesuatu yang jarang ditemukan pada masyarakat Indonesia. Dilihat dari banyaknya ketidakadilan serta kebohongan-kebohongan yang dilakukan masyarakat kita. Bahkan ditingkat yang lebih tinggi sendiri, yaitu pemerintah yang tak mengenal lagi sebuah karakter diri sebagai makhluk Tuhan dan sosial. Menurut Prof. Suyanto Ph.D,karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Individu yang berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat.
Potensi karakter yang baik telah dimiliki tiap manusia sebelum dilahirkan, tetapi potensi tersebut harus terus–menerus dibina melalui sosialisasi dan pendidikan sejak usia dini. Karakter merupakan kualitas moral dan mental seseorang yang pembentukannya dipengaruhi oleh faktor bawaan (fitrah-natural) dan lingkungan (sosialisasi atau pendikan-natural). Pendidikan merupakan salah satu wadah dalam menunjang pembentukan karakter tiap individu. Sekolah Dasar adalah merupakan pendidikan awal penanaman karakter anak dalam perkembangan dirinya. Tak bisa kita mungkiri bahwa banyaknya generasi di Indonesia, yang tidak mengenal dirinya sebagai bangsa Indonesia—yang memiliki berbagai macam suku, budaya, dan kultur sosial yang berbeda.
Terdapat sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur universal, yaitu: pertama, karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya; kedua, kemandirian dan tanggungjawab; ketiga, kejujuran atau amanah, diplomatis; keempat, hormat dan santun; kelima, dermawan, suka tolong-menolong dan gotong royong/kerjasama; keenam, percaya diri dan pekerja keras; ketujuh, kepemimpinan dan keadilan; kedelapan, baik dan rendah hati, dan; kesembilan, karakter toleransi, kedamaian, dan kesatuan.
Meskipun semua pihak bertanggungjawab atas pendidikan karakter calon generasi penerus bangsa (anak-anak), namun keluarga merupakan wahana pertama dan utama bagi pendidikan karakter anak. Untuk membentuk karakter anak, keluarga harus memenuhi tiga syarat dasar bagi terbentuknya kepribadian yang baik. Yaitu,maternal bonding, rasa aman, stimulasi fisik dan mental. Selain itu, jenis pola asuh yang diterapkan orang tua kepada anaknya juga menentukan keberhasilan pendidikan karakter anak di rumah. Kesalahan dalam pengasuhan anak di keluarga akan berakibat pada kegagalan dalam pembentukan karakter yang baik.
Namun bagi sebagian keluarga, barangkali proses pendidikan karakter yang sistematis di atas sangat sulit, terutama bagi sebagian orang tua yang terjebak pada rutinitas yang padat. Karena itu, seyogyanya pendidikan karakter juga perlu diberikan saat anak-anak masuk dalam lingkungan sekolah, terutama sejak play group dan taman kanak-kanak. Di sinilah peran guru, yang dalam filosofi Jawa disebut digugu lan ditiru (didengar dan dicontoh), dipertaruhkan. Karena guru adalah ujung tombak di kelas, yang berhadapan langsung dengan peserta didik.
Kegagalan guru dalam menumbuhkan karakter anak didiknya, disebabkan seorang guru yang tak mampu memperlihatkan dan menujukkan karakter sebagai seorang yang patut didengar dan diikuti. Sebagai seorang gurutidak hanya sekedar menyampaikan materi ajar kepada siswa. Namun, yang lebih mendasar dan mutlak adalah bagaimana seorang guru dapat menjadi inspirasi dan suri tauladan yang dapat merubah karakter anak didiknya—menjadi manusia yang mengenal potensi dan karakternya sebagai makhluk Tuhan dan sosial.
Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Pasal I UU Sisdiknas tahun 2003 menyatakan bahwa di antara tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian, dan akhlak mulia.Amanah UU Sisdiknas tahun 2003 itu bermaksud agar pendidikan tidak hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas, namun juga berkepribadian atau berkarakter, sehingga nantinya akan lahir generasi bangsa yang tumbuh berkembang dengan karakter yang bernafas nilai-nilai luhur bangsa serta agama.
Jika karakter anak telah terbentuk sejak masa kecil mulai dari lingkungan sosial sampai Sekolah Dasar, maka generasi masyarakat Indonesia akan menjadi manusia-manusia yang berkarakter—yang dapat menjadi penerus bangsa demi terciptanya masyarakat yang adil, jujur, bertartanggung jawab—sehingga tercipta masyarakat yang aman dan tentram sebuah suatu negara.Pendidikan yang bertujuan melahirkan insan cerdas dan berkarakter kuat itu, juga pernah dikatakan Dr. Martin Luther King, yakni; intelligence plus character… that is the goal of true education (kecerdasan yang berkarakter adalah tujuan akhir pendidikan yang sebenarnya).
Memahami Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Menurut Thomas Lickona, tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif. Beberapa negara yang telah menerapkan pendidikan karakter sejak pendidikan dasar di antaranya adalah Amerika Serikat, Jepang, Cina, dan Korea. Hasil penelitian di negara-negara ini menyatakan bahwa implementasi pendidikan karakter yang tersusun secara sistematis berdampak positif pada pencapaian akademis.
Seiring sosialisasi tentang relevansi pendidikan karakter ini, semoga dalam waktu dekat tiap sekolah bisa segera menerapkannya, agar nantinya lahir generasi bangsa yang selain cerdas juga berkarakter sesuai nilai-nilai luhur bangsa dan agama.



Kamis, 18 Juni 2015

Me.....


My_Story





       Hy good people,,, kali ini akuu akan sedikit sharing tentang kehidupan ku..
Nama     : Fitriyah
NIM       : D97214105
Jur/semt : PGMI/2C
Biasanya aku dipanggil fitri, ada juga yang memanggil ficha..  Aku lahir di Sidoarjo, 9 April 1996. sekarang aku berusia 19 tahun. And now,  aku kuliah di UIN Sunan Ampel Surabaya, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan jurusan PGMI. .  Dulu itu, sebenarnya aku pengen bisa kuliah di UNESA jurusan Pendidikan Matematika, ternyata aku g’ lolos SNMPTN dan SBMPTN. Dan akhirnya aku daftar UMPTAIN, dan alhamdulillah keterima di jurusan PGMI. Awalnya memang sulit menerima, karena bukan keinginanku untuk masuk PGMI. Tapi setelah beberapa lama, aku mulai menjalani kuliahq ini dengan ikhlas. Belajar dengan sungguh-sungguh dan tidak mudah menyerah meskipun terkadang mengalami kesulitan dalam mata kuliah. Dan pada akhirnya, aq bisa menerima dan tetAp di jurusan PGMI.
Aku tinggal bersama ayah,ibu, dan adik kecilku. Orang tuaku sangat menyayangiku, selalu menelponku setiap hari untuk memastikan kalau aku baik-baik saja. Aku itu anaknya manja, apalagi kalau lagi sama ayah, apa-apa selalu dituruti. Ayahku tidak pernah berkata kasar, selalu menasehatiku dengan sabar. keluarga kecilku itu adalah semangat bagiku...
Dari dulu aku itu pengen banget jadi dokter, namun karena aq pernah operasi 2 kali, aq mengurungkan cita-citaku itu. Karena aku takut di rumah sakit itu sangat menyeramkan. Hingga akhirnya aku merubah cita-citaku menjadi guru. Aku berharap di kuliahq saat ini, aku bisa bersungguh-sungguh agar bisa lulus S1 tepat waktu dan bisa menggapai impianq untuk menjadi guru. Dan bisa membantu orang tua dalam membiayai sekolah adekku Bily..
I Love My Parent n’ My brother.... I hope can give them happiness. .