MOVIE
Guys...
aqu punyak film motivasi bagus.. film ini sebagai motivasi buwat kita semua..
jangan lupa nonton yaa...!!!!
FORREST GUMP
Sinopsis:
Forrest adalah seorang anak yang tidak
terlalu pintar dan agak idiot. Walaupun keadaannya demikian, Forrest memiliki
ibu yang sangat menyayangi dan memperhatikannya. Dari kehadiran ibunya inilah
Forrest bisa menjalani kehidupannya dengan cukup mengesankan.
Pada waktu kecil, selain idiot Forrest
juga mengalami kesulitan berjalan. Forrest kemudian terpaksa menggunakan
penyangga kaki untuk bisa berjalan. Atas kekurangan-kekurangannya inilah
Forrest menjadi bahan permainan dan dikucilkan teman-temannya. Namun, ada satu
teman kecilnya yang mau berteman dan akhirnya menjadi kawan dekat serta cinta
Forrest. Ia adalah Jenny…..Hal yang mengesankannya difilm ini adalah, selama
dan setelah menonton, memaksa diri kita untuk kembali memikirkan arti hidup.
Dari mana, mau kemana, di mana mulainya, ke mana ujungnya dan yang terpenting
seperti apa proses serta perjalanannya.
Sinopsis
Film diawali dengan kepulangan Ikal dewasa
(Lukman Sardi) ke kampung halamannya. Ia kemudian mengenang kembali masa
kecilnya: hari pertama pembukaan kelas baru di sekolah SD Muhammadyah menjadi
sangat menegangkan bagi dua guru, Muslimah (Cut Mini) dan Pak Harfan
(Ikranagara), serta 9 orang murid yang menunggu di sekolah yang terletak di
desa Gantong, Belitong. Sebab, kalau tidak mencapai 10 murid yang mendaftar,
sekolah akan ditutup. Harun (Jeffry Yanuar) menyelamatkan mereka.
Ke 10 murid ini yang kemudian diberi nama
Laskar Pelangi oleh Bu Muslimah. Lima tahun bersama, Bu Mus, Pak Harfan dan ke
10 murid dengan keunikan dan keistimewaannya masing-masing, berjuang untuk
terus bisa sekolah.
Di antara berbagai tantangan berat dan
tekanan untuk menyerah, Ikal (Zulfanny), Lintang (Ferdian) dan Mahar (Verrys
Yamarno) dengan bakat dan kecerdasannya muncul sebagai pendorong semangat
sekolah mereka. Di tengah upaya untuk mempertahankan sekolah, mereka
ditinggalkan salah seorang guru karena mendapatkan tawaran yang lebih menarik.
Yang paling mengenaskan adalah saat Pak Harfan, yang menjadi "roh"
sekolah itu, meninggal.
Film juga berusaha memperlihatkan kondisi
sosial daerah Belitong pada tahun 70an dengan antara lain mengontraskan
"nasib" sekolah miskin dan sekolah "mewah" milik perusahaan
pertambangan, bahkan secara tersurat mempermasalahkan hak pendidikan untuk
orang miskin. Film diakhiri dengan Ikal
dewasa bertemu dengan Lintang dewasa (Ario Bayu), yang putus sekolah karena
ayahnya meninggal. Ikal perlu menjelaskan keberhasilan impiannya, mendapat
beasiswa sekolah ke Paris.
Sinopsis
Rena (Maudy Ayunda), 11 th, sejak kecil tinggal di Rumah
Matahari, sebuah panti asuhan yang damai dan penuh tawa. Di panti itu Rena
memiliki `adik-adik’ yang sangat ia lindungi, dan ia sering membuat ulah setiap
datang kunjungan calon orang tua yang ingin mengadopsi mereka. Menjelang bulan
suci Ramadhan, datang seorang tamu misterius bernama Yudha (Surya Saputra) ke
Rumah Matahari. Hal ini membuat Rena sangat khawatir karena ia menduga Oom
Yudha datang untuk mengambil salah satu adik-adiknya. Rena pun mengajak
adik-adiknya untuk bersikap hati-hati terhadap Oom Yudha. Yudha tetap datang di
setiap akhir minggu dan pelan-pelan terjalin keakraban diantara mereka. Suasana
di Rumah Matahari mulai berubah. Rena tiba-tiba merasa sangat dekat dengan Oom
Yudha, tanpa menyadari apa sebabnya.
5 ELANG
.
Sinopsis
Baron sangat kesal ketika harus mengikuti
orang tuanya pindah dari Jakarta ke Balikpapan. Ia pun memilih untuk menutup
diri dari lingkungan barunya dan sibuk sendiri bermain mobil RC. Namun, karena
satu dan lain hal, Baron harus mewakili sekolahnya ikut perkemahan Pramuka dan
satu regu dengan Rusdi, pramuka supel yang kelewat optimistis dan kerap kali membuat
Baron jengkel. Bersama dengan anggota lain, Anton si ahli api, dan
Aldi, si kerdil yang tempramental, mereka memulai petualangan barunya di
Perkemahan.Mereka juga bertemu dengan Sindai, gadis perkasa, yang banyak
membantu Baron dkk ketika harus menjelajahi hutan lebat dalam salah satu games
perkemahan. Situasi semakin menegangkan ketika Rusdi dan Anton diculik oleh
komplotan penebang hutan liar pimpinan Arip Jagau di tengah hutan. Baron, Aldi,
dan Sindai, yang tadinya mau kabur dari perkemahan, harus kembali untuk
menolong kedua sahabatnya.
Denias (Senandung di
Atas Awan)
Sinopsis
Film ini menceritakan tentang perjuangan
seorang anak suku pedalaman Papua yang bernama Denias untuk mendapatkan
pendidikan yang layak. Seluruh setting lokasi dilakukan di pulau Cendrawasih
ini. Cerita dalam film ini merupakan adaptasi dari kisah nyata seorang anak
Papua yang bernama Janias.
Sebuah film yang harus ditonton oleh
mereka yang mengaku peduli dengan dunia pendidikan di Indonesia.Sebuah film
yang dapat membuka pandangan kita tentang betapa pendidikan yang layak di
negeri ini masih sangat mahal, masih sangat rumit dan masih banyak terjadi
diskriminasi-diskriminasi yang tidak masuk akal.
Dalam film ini juga dapat kita lihat
keindahan provinsi Papua yang berhasil direkam dengan begitu indahnya.
PETUALANGAN
SHERINA
Sinopsis
Ayah Sherina (Sherina Munaf), yaitu
Darmawan (Mathias Muchus), insinyur pertanian, mendapatkan kerja pertanian
sesuai dengan impiannya, Sherina ikut pindah ke Bandung Utara. Di sekolahnya
yang baru, ia mendapat musuh, Sadam (Derby Romero), yang ternyata
anak dari majikan Darmawan, Ardiwilaga (Didi Petet).
Hal ini diketahui Sherina saat berliburan
ke rumah Ardiwilaga. Dalam kesempatan ini permusuhan kedua anak tadi berubah
menjadi persahabatan, karena keduanya diculik oleh Pak Raden (Butet
Kertaradjasa), suruhan Kertarejasa (Djaduk Ferianto), yang menguasai tanah
pertanian Ardiwilaga, untuk proyek propertinya.
Hafalan Shalat Delisa
Delisa (Chantiq Schagerl) gadis kecil kebanyakan yang periang, tinggal di Lhok Nga desa kecil di pantai Aceh, mempunyai hidup yang indah. Sebagai anak bungsu dari keluarga Abi Usman (Reza Rahadian), Ayahnya bertugas di sebuah kapal tanker perusahaan minyak Internasional. Delisa sangat dekat dengan ibunya yang dia panggil Ummi (Nirina Zubir), serta ketiga kakaknya yaitu Fatimah (Ghina Salsabila), dan si kembar Aisyah (Reska Tania Apriadi) dan Zahra (Riska Tania Apriadi).
26 Desember 2004, Delisa bersama Ummi sedang bersiap menuju ujian praktek shalat ketika tiba-tiba terjadi gempa. Gempa yang cukup membuat ibu dan kakak-kakak Delisa ketakutan. Tiba-tiba tsunami menghantam, menggulung desa kecil mereka, menggulung sekolah mereka, dan menggulung tubuh kecil Delisa serta ratusan ribu lainnya di Aceh serta berbagai pelosok pantai di Asia Tenggara.
Delisa berhasil diselamatkan Prajurit Smith, setelah berhari-hari pingsan di cadas bukit. Sayangnya luka parah membuat kaki kanan Delisa harus diamputasi. Penderitaan Delisa menarik iba banyak orang. Prajurit Smith sempat ingin mengadopsi Delisa bila dia sebatang kara, tapi Abi Usman berhasil menemukan Delisa. Delisa bahagia berkumpul lagi dengan ayahnya, walaupun sedih mendengar kabar ketiga kakaknya telah pergi ke surga, dan Ummi belum ketahuan ada di mana.
Delisa bangkit, di tengah rasa sedih akibat kehilangan, di tengah rasa putus asa yang mendera Abi Usman dan juga orang-orang Aceh lainnya, Delisa telah menjadi malaikat kecil yang membagikan tawa di setiap kehadirannya. Walaupun terasa berat, Delisa telah mengajarkan bagaimana kesedihan bisa menjadi kekuatan untuk tetap bertahan. Walau air mata rasanya tak ingin berhenti mengalir, tapi Delisa mencoba memahami apa itu ikhlas, mengerjakan sesuatu tanpa mengharap balasan.
Artikel
Pendidikan
Disini aku akan berbagi artikel seputar dunia pendidikan tingkat dasar...
semoga bermanfaat yaa..!!! JJJ
Model
Pembelajaran Terbaru
Untuk Anak
SD/MI
Bagus tidaknya murid dapat dikaitkan
dengan metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Mulai dari system
diskusi, system regu dan sebagainya. Siswa yang masuk tingkat sekolah dasar,
rata-rata memiliki kesulitan dalam menerima pelajaran, bisa dikarenakan sifat
yang masih ingin bermain dan rasa bosan dalam belajar. Tentunya guru harus
mengetahui gejala ini untuk mengatisipasi siswa yang mengalami masalah ini.
Rancangan system yang paling cocok untuk anak sd adalah dengan system bermain
eksperimental. Metode pembelajaran ini tidak menekankan kepada murid untuk
membaca dan menghafal teori yang mereka dari guru. Yang ditekankan dari metode
ini adalah memberikan pengetahuan kepada murid lewat ekperimen yang tidak
mereka duga.
Untuk lebih sederhananya seperti ini :
1. Sebelum memberikan teori pada bab
yang akan dibahas, ajak murid untuk melakukan kegiatan yang berhubungan dengan
teori yang akan diterangkan, kita usahakan tidak membuat siswa merasa curiga,
selipkan beberapa macam permainan yang membuat mereka nyaman dan meningkatkan
motorik siswa.
2. Setelah melakukan kegiatan di luar
ruangan, berikan beberapa pertanyaan kepada siswa. Seperti apa yang telah
dirasakan pada saat melakukan kegiatan.
3. Beri penjelasan kepada siswa melalui
teori yang ada dan praktekan kembali bila siswa menginginkan contoh yang lain
untuk lebih mengerti.
Proses
Pembelajaran Efektif
Pada Siswa
SD/MI
Dalam dunia pendidikan,
memiliki siswa yang pintar merupakan keinginan setiap guru.
Keinginan tersebut selaras dengan keinginan menciptakan generasi yang lebih
pintar. Bicara tentang hasil pasti diawali dengan proses, dimana ini merupakan
salah satu langkah awal yang menentukan hasil di akhir target pencapaian nanti.
Dari beberapa pakar proses pembelajaran sendiri merupakan suatu interaksi
antara pendidik dengan siswa didik pada suatu pembelajaran sumber belajar
siswa.
Secara
garis besar proses belajar adalah suatu tindakan transformasi ilmu yang
ditujukan kepada siswa didik yang belum mengetahui secara penuh suatu cabang
ilmu. Dapat dipastikan peran guru sangat mempengaruhi proses pembelajaran yang
dikaitkan dengan output siswa.
Kendala
untuk memenuhi target pencapaian bukannya tidak ada, justru tantangan yang
paling besar adalah untuk menumbuh kemauan belajar pada siswa SD. Mengapa
demikian ? pada tahap ini tingkat kemauan anak untuk bermain masih lebih
dominan dari pada untuk belajar. Untuk menumbuhkan rasa ingin belajar, maka
perlu dirubah proses pembelajarannya.
Anak SD lebih menyenangi dengan pembelajaran dengan nuansa bermain, jadi
pada saat penyamapain suatu pelajaran jangan menggunakan metode yang lama.
Kenapa ini dipilih dan menjadi rekomendasi bagi anda? Sebagian besar anak-anak
SD bosan dengan proses pembelajaran dengan system mendengarkan dan
memperhatikan.
Dengan
system bermain maka anak-anak merasa tidak terbebani dengan proses
pembelajaran. Justru transformasi ilmu akan lebih berjalan dengan baik. Cara
menggunakan proses pembelajaran dengan system bermain dapat anda ambil dari
beberapa permainan yang ada. Misal pada saat mata pelajaran sejarah
anak-anak pasti akan malas untuk membaca buat seperti kuis dengan konsep yang
bisa anda tiru pada acara hiburan di televise. Dan sediakan juga reward bagi
anak-anak yang dapat memberikan jawaban yang benar. Setelah terjadi Tanya jawab
kita bisa menjelaskan sebentar dari pertanyaan yang kita lontarkan.
Proses
belajar akan berjalan dengan baik tanpa mereka sadari, dan akan memberikan
pengaruh yang baik, seperti anak belajar lebih mempersiapkan diri dengan
belajar sebelum mendapatkan materi yang akan diberikan oleh guru.
Media
Pembelajaran SD/MI yang Baik
Pembelajaran
di tingkat dasar merupakan salah satu kegiatan pembelajaran yang teramat
penting dalam kehidupan kita. Karena berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
para ahli menyatakan bahwasanya pembelajaran di tingkat dasar tersebut
memberikan pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan individu
selanjutnya. Nah jika kita memperhatikan dengan seksama tentang pembelajaran
tingkat dasar ini mungkin yang terlintas dalam benak kita tentang pembelajaran
yang terjadi di Indonesia adalah tentang sekolah dasar.
Ya
sekolah dasar saat ini memang menjadi salah satu program yang dicanangkan oleh
pemerintah secara langsung melalui program wajib belajar 9 tahun. Tentunya
dengan kenyataan tersebut maka harusnya pendidikan di sekolah dasar menjadi
bahan perhatian yang lebih intensif karena menentukan keberhasilan peserta
didik nantinya.
Dalam
mencapai sebuah pembelajaran SD yang berkualitas tentu bukan hanya mendasarkan
pada teory dan kurikulum saja tetapi juga menyangkut elemen-elemen yang harus
diperhatikan di dalamnya. Pertama yang harus kita perhatikan dalam pembelajaran
tersebut adalah ketersediaan seorang tenaga pendidik yang mumpuni dan mampu
mengondisikan pembelajaran yang berlangsung dengan baik. Yang kedua tentu saja
kesiapan para peserta didik dalam menerima pembelajaran yang disampaikan oleh
tenaga pendidik. Dan yang ketiga adalah ketersediaan sarana prasarana yang
digunakan sebagai media pembelajaran.
Untuk permasalahan yang ketiga ini, yakni tentang media pembelajaran
untuk sekolah dasar memang diperlukan campur tangan pemerintah untuk
menyediakan fasilitas yang lebih memadai. Namun pada dasarnya selain
mengandalkan sarana dan prasarana dari pemerintah akan sangat dituntut kepada
seorang tenaga pendidik agar mampu melakukan inovasi dan menunjukkan
kreativitasnya dalam mengolah apa yang ada menjadi media
pembelajaran yang menarik untuk anak sekolah dasar.
Seperti contohnya jika kita mengulik tentang model pembelajaran pakem maka kita
akan mendapatkan pembelajaran tentang alam. Nah di sini jelas sekali bahwa
Indonesia kaya akan kekayaan alam dan itu bisa dimanfaatkan oleh tenaga
pendidik yang kreatif dalam memberikan media pembelajaran yang lebih menarik,
inovatif dan menyenangkan bagi para peserta didiknya. Jadi dengan demikian
tidak ada alasan bagi para tenaga pendidik terhalang kegiatan pembelajarannya
hanya karena keterbatasan media.
Pentingnya
Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar di Indonesia
Di era
sekarang, karakter merupakan sesuatu yang jarang ditemukan pada masyarakat
Indonesia. Dilihat dari banyaknya ketidakadilan serta kebohongan-kebohongan
yang dilakukan masyarakat kita. Bahkan ditingkat yang lebih tinggi sendiri,
yaitu pemerintah yang tak mengenal lagi sebuah karakter diri sebagai makhluk
Tuhan dan sosial. Menurut Prof. Suyanto Ph.D,karakter adalah cara berpikir dan
berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama,
baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. Individu yang
berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap
mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang ia buat.
Potensi
karakter yang baik telah dimiliki tiap manusia sebelum dilahirkan, tetapi
potensi tersebut harus terus–menerus dibina melalui sosialisasi dan pendidikan
sejak usia dini. Karakter merupakan kualitas moral dan mental seseorang yang
pembentukannya dipengaruhi oleh faktor bawaan (fitrah-natural) dan lingkungan
(sosialisasi atau pendikan-natural). Pendidikan merupakan salah satu wadah
dalam menunjang pembentukan karakter tiap individu. Sekolah Dasar adalah
merupakan pendidikan awal penanaman karakter anak dalam perkembangan dirinya.
Tak bisa kita mungkiri bahwa banyaknya generasi di Indonesia, yang tidak
mengenal dirinya sebagai bangsa Indonesia—yang memiliki berbagai macam suku,
budaya, dan kultur sosial yang berbeda.
Terdapat
sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur universal, yaitu:
pertama, karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya; kedua, kemandirian dan
tanggungjawab; ketiga, kejujuran atau amanah, diplomatis; keempat, hormat dan
santun; kelima, dermawan, suka tolong-menolong dan gotong royong/kerjasama;
keenam, percaya diri dan pekerja keras; ketujuh, kepemimpinan dan keadilan;
kedelapan, baik dan rendah hati, dan; kesembilan, karakter toleransi,
kedamaian, dan kesatuan.
Meskipun
semua pihak bertanggungjawab atas pendidikan karakter calon generasi penerus
bangsa (anak-anak), namun keluarga merupakan wahana pertama dan utama bagi
pendidikan karakter anak. Untuk membentuk karakter anak, keluarga harus
memenuhi tiga syarat dasar bagi terbentuknya kepribadian yang baik. Yaitu,maternal bonding, rasa aman,
stimulasi fisik dan mental. Selain itu, jenis pola asuh yang diterapkan orang
tua kepada anaknya juga menentukan keberhasilan pendidikan karakter anak di
rumah. Kesalahan dalam pengasuhan anak di keluarga akan berakibat pada
kegagalan dalam pembentukan karakter yang baik.
Namun
bagi sebagian keluarga, barangkali proses pendidikan karakter yang sistematis
di atas sangat sulit, terutama bagi sebagian orang tua yang terjebak pada
rutinitas yang padat. Karena itu, seyogyanya pendidikan karakter juga perlu
diberikan saat anak-anak masuk dalam lingkungan sekolah, terutama sejak play group dan taman
kanak-kanak. Di sinilah peran guru, yang dalam filosofi Jawa disebut digugu lan ditiru (didengar
dan dicontoh), dipertaruhkan. Karena guru adalah ujung tombak di kelas, yang
berhadapan langsung dengan peserta didik.
Kegagalan
guru dalam menumbuhkan karakter anak didiknya, disebabkan seorang guru yang tak
mampu memperlihatkan dan menujukkan karakter sebagai seorang yang patut
didengar dan diikuti. Sebagai seorang gurutidak hanya sekedar menyampaikan
materi ajar kepada siswa. Namun, yang lebih mendasar dan mutlak adalah
bagaimana seorang guru dapat menjadi inspirasi dan suri tauladan yang dapat
merubah karakter anak didiknya—menjadi manusia yang mengenal potensi dan
karakternya sebagai makhluk Tuhan dan sosial.
Pembentukan
karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Pasal I UU Sisdiknas
tahun 2003 menyatakan bahwa di antara tujuan pendidikan nasional adalah
mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kecerdasan, kepribadian, dan
akhlak mulia.Amanah UU Sisdiknas tahun 2003 itu bermaksud agar pendidikan tidak
hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas, namun juga berkepribadian atau
berkarakter, sehingga nantinya akan lahir generasi bangsa yang tumbuh
berkembang dengan karakter yang bernafas nilai-nilai luhur bangsa serta agama.
Jika
karakter anak telah terbentuk sejak masa kecil mulai dari lingkungan sosial
sampai Sekolah Dasar, maka generasi masyarakat Indonesia akan menjadi
manusia-manusia yang berkarakter—yang dapat menjadi penerus bangsa demi
terciptanya masyarakat yang adil, jujur, bertartanggung jawab—sehingga tercipta
masyarakat yang aman dan tentram sebuah suatu negara.Pendidikan yang bertujuan
melahirkan insan cerdas dan berkarakter kuat itu, juga pernah dikatakan Dr.
Martin Luther King, yakni; intelligence
plus character… that is the goal of true education (kecerdasan yang
berkarakter adalah tujuan akhir pendidikan yang sebenarnya).
Memahami
Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan
aspek pengetahuan (cognitive),
perasaan (feeling),
dan tindakan (action).
Menurut Thomas Lickona, tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak
akan efektif. Beberapa negara yang telah menerapkan pendidikan karakter sejak
pendidikan dasar di antaranya adalah Amerika Serikat, Jepang, Cina, dan Korea.
Hasil penelitian di negara-negara ini menyatakan bahwa implementasi pendidikan
karakter yang tersusun secara sistematis berdampak positif pada pencapaian
akademis.
Seiring sosialisasi tentang
relevansi pendidikan karakter ini, semoga dalam waktu dekat tiap sekolah bisa
segera menerapkannya, agar nantinya lahir generasi bangsa yang selain cerdas
juga berkarakter sesuai nilai-nilai luhur bangsa dan agama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar